Sebagai warga Sulawesi Selatan, sudah menjadi ciri khas makanan istimewa adalah ikan bakar. Jika sudah lama tidak makan ikan bakar, ada yang terasa berbeda. Ketika ada kesempatan makan ikan bakar, maka terasa sangat senang.
"Orang bugis bilang. Bulalia. Kurisaq alias bulalia batu krn tinggalnya di batu bukan laut dalam, bisa dimakan", ini jawaban Ibu Mertuaku dari Malunda Majelis Sulawesi Barat, baru saja, ketika kutanya apa nama ikan ini.
Tadi sore sahabatku yang baik hati, Dedi Syafril Rajoimbang, kirim pesan singkat kelada saya, menawarkan ikan hasil tangkapannya sepagian di Pantai Wollongong New South Wales Australia. Menerima tawaran demikian tentu adalah hal yang tidak baik jika menolak kebaikan hati teman.
Saya pun berangkat ke rumahnya di Kawasan Bellambi, sekitar 8 km dari rumah. Untungnya pembatasan sosial di sini sudah dikurangi, sehingga dalam satu mobil bisa tiga atau empat orang. Minggu lalu hanya boleh dua orang saja.
Setiba di rumahnya, saya langsung ke belakang dan menengok pohon labu siam. Orang di Sipirok menyebut "jepang", tumbuh di daerah dingin. Dulu di samping rumah kami, ayahku pernah menanam dan merawatnya.
Alhamdulillah, hari ini kami dapat rezki Minallah, rezki yang tak diduga. Karena ikan dan labunya cukup banyak, sebagian saya bagikan kepada tetangga. Dan dia pun dengan sumringah menerimanya. Berbagi itu indah, mengabarkan kebaikan adalah bagian dari ibadah sosial. Insya Allah.
Wassalam
Gwynneville, 08.05.20 ba'da Tarwih di rumah.
0 Comments