About Me

Salat Jumat di Australia sudah Boleh Rapat dan Harus Pakai Masker


 Salat Jum’at Sudah Boleh Rapat dan Harus Pakai Masker

 Sejak pandemi corona virus-19 merebak awal tahun 2020 ini, memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan. Termasuk di Australia, pemerintah menerapkan sejumlah pembatasan pergerakan warganya. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian penting untuk mencegah penularan virus dimaksud secara tidak terkendali.

Pembatasan-pembatasan tersebut dilakukan secara menyeruh dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak esensial bagi warganya. Misalnya pertemuan, baik yang dilakukan secara pribadi, kelompok kecil maupun dalam hal kegiatan komunikasi massa, baik di dalam gedung maupun di ruang terbuka.

Pertemuan di dalam rumah pernah sama sekali dilarang melibatkan orang lain, yang bukan anggota keluarga inti. Kemudian dilonggarkan menjadi boleh berkunjung sebanyak dua orang. Terus menjadi lima orang, sepuluh orang dan sekarang boleh menjadi tiga puluh orang. Pernah ada pembatasan, restoran sama sekali dilarang menerima pengunjung. Hanya boleh membeli dan pergi dari situ, tidak boleh makan dalam restoran.  Sekolah dan masjid pun pernah ditutup. Sekarang sudah dibuka.

Selain itu, pernah pula ada larangan tidak boleh pergi ke pantai atau ke taman bunga. Sedikit demi sedikit dilonggarkan. Sekarang sudah boleh. Meskipun demikian, pemerintah tetap menganjurkan untuk menjaga jarak atau social distancing. Sebisa mungkin tidak bersentuhan atau bersalaman terutama dengan orang yang tidak dikenal atau yang baru datang dari luar kota atau daerah yang berbeda.

Setelah hampir satu tahun merasakan pembatasan-pembatasan, saat ini dampak positifnya sudah terasa. Australia adalah salah satu negara yang paling baik dalam menangani atau mengurangi penyebaran virus ini. Namun demikian, pernah juga ada ledakan kasus di beberapa kawasan atau negara bagian. Kemudian pembatasan diperketat. Setelah dianggap aman, barulah pembatasan lebih dilonggarkan lagi.

Pada saat ini, penyebaran virus di Australia, semakin terkendali. Di beberapa negara bagian, sudah melaporkan tidak ada lagi kasus. Di negara bagian dimana kami tinggal, New South Wales, juga pernah melaporkan nihil. Terakhir ada laporan di Kota Sydney, terdapat beberapa warga yang positif. Namun secara keseluruhan, Australia dipandang sudah cukup aman.

Pada hari ini terdapat perkembangan baru di Masjid Omar Wollongong, New South Wales. Selama beberapa bulan ini, salat Jumat diadakan dengan mengambil jarak antar jamaah sesuai protokol kesehatan, satu meter lebih. Sajadah diatur sedemikian rupa agar jamaah tidak bersentuhan. Panitia sigap mengatur jamaah yang datang dan mengantarnya ke tempat yang telah ditentukan.

Mulai hari ini pula, tata cara pelaksanaan salat telah berubah. Saf salat Jumat sudah boleh dirapatkan seperti biasa. Namun ketika khatib menyampaikan khutbah, jamaah tetap harus menjaga jarak sekitar satu meter. Tidak boleh duduk berdekatan sama sekali. Kemudian barulah pada saat salat berjamaah saf dirapatkan sebagaimana biasanya, dan semua jamaah harus memakai masker.

Perubahan ini telah diumumkan oleh panitia masjid sejak kemarin melalui pengumuman yang disampaikan melalui media sosial. Untuk memudahkan jamaah mendapatkan masker, panitia membagikannya sebalum masuk ke ruang salat. Awalnya saya pikir masker tersebut dibagikan secara gratis, ternyata membayar seharga satu dollar atau sekitar sembilan ribu Rupiah. Namun saya tidak memiliki uang cas, ketua panitia masjid mengatakan: “tak apa, ambil saja dan masuklah”. Mungkin saya berhutang ya, dan harus dibayar. Insya Allah.

Wassalam

Gwynneville, 11 Desember 2020


(Foto : suasana persiapan salat berjamaah di Masjid Omar Wollongong)

Post a Comment

1 Comments

close