About Me

Coba Membaca Pemenang Pilpres 2014

(Sebagian pelajar UKM yang akan mencoblos di KBRI Kuala Lumpur. Saya tidak mengenal mereka satu persatu. Saya juga tidak pernah menanyakan siapa dukungan mereka. Dari sikap dan penampilannya, sudah dapat diketahui kemana arah dukungannya. Wallahu'alam).

Siapa Pemenang Pilpres
Melihat keadaan saat ini, sebenarnya kita sudah dapat menduga atau memprediksi siapa yang akan memenangkan pertarungan pemilihan calon presiden Republik Indonesia lima tahun ke depan yang akan berlangsung tanggal 5 Juli 2014 akan datang. Terlepas dari subjektivitas menilai, pemenang pilpres ini, apakah pasangan nomor urut 1 : Prabowo – Hatta atau pasangan nomor urut 2: JKW-JK, sedikit banyaknya akan dipengaruhi oleh beberapa perkara:

1.     Posisi Presiden SBY.
Bagaimanapun Presiden SBY sangat berkepentingan tentang siapa yang akan menjadi  presiden lima tahun ke depan. Beliau berkepentingan untuk mencari keamanan; keamanan kepada diri sendiri, keluarga, keamanan kepada program pembangunan yang telah dirancangnya, mahupun keamanan kepada nasib bangsa ini (tentu dalam perspektif beliau). Walaupun awalnya beliau menyatakan netral, namun detik-detik terakhir beliau telah menerima kedatangan salah satu pasangan capres/cawapres. Demikian pula partai besutannya, Demokrat, sudah dengan terang-terangan mendukung pasangan dimakasud.  Presiden SBY adalah presiden yang sudah dua kali memenang pilpres. Tentunya dengan segala kekuatan, pengalaman dan ilmu yang dia miliki, akan dikerahkan untuk memenangkan pasangan yang dia dukung ini. Bagaimana caranya? Bukan tujuan tulisan ini untuk menjawabnya.

2.     Mesin Partai.
Satu kunci utama untuk memenangkan pilpres adalah kerja kerasnya mesin masing-masing partai. Mesin partai yang bekerja hingga ke bawah, akan menjadi magnet bagi rakyat untuk menentukan pilihannya. Dilihat dari jumlah partai pengusung dan pendukung kedua pasangan, salah satu pasangan memiliki jumlah yang lebih besar. Memang bukan jaminan. Akan tetapi berdasarkan pengamatan saya, mesin partai ini telah jalan hingga ke pelosok. Misalnya, saja seorang teman di FB, memposting foto-foto mereka sedang konsolidasi hingga ke pedalaman di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Mungkin saja partai lain melakukan hal yang sama. Di sisi lain, beberapa pengurus partai tertentu,  mahupun kepala daerah yang diusung partai berkenaan, telah mengalihkan dukungannya kepada salah satu pasangan yang bukan usungan partainya. Apakah ini menunjukkan gelagat mereka mencari aman karena sudah melihat bahwa calon yang diusung partainya sulit memenangkan pilpres?

3.     Personifikasi Calon.
Terkait dengan personifikasi calon adalah bagaimana rakyat memberikan citra positif kepada kedua pasangan ini secara pribadi. Salah satu calon dinyatakan sebagai calon pemimpin yang pro rakyat, sederhana, dan bebas korupsi. Sementara pasangan lain disebut sebagai pasangan yang tegas, pintar, dan memiliki konsep yang jelas. Namun demikian, rakyat yang rasional akan mempertimbangkan beberapa hal; latar belakang calon, kesehatan, usia, pengalaman selama ini, prestasi yang diraih, agamanya (termasuk pengetahuan dan pelaksanaan ajaran agamanya, etika dan akhlaknya), kedekatannya dengan tokoh-tokoh masyarakat atau opinion leader, kemampuan individu, pergaulan internasional, dan seterusnya.

4.     Posisi Media.
Media massa memiliki peranan untuk menggambarkan poin empat di atas. Kecenderungan pemberitaan media massa, akan berdampak ke atas dua hal. Pertama, mengukuhkan apa yang sudah diyakini. Kedua, mengalihkan dukungan dari calon tertentu kepada calon yang lain. Dalam konteks ini, kedua calon telah berusaha mengendalikan media massa untuk kedua tujuan tersebut, termasuk melalui media sosial. Dari aspek massifnya pemberitaan, salah satu pasangan telah memenangkan pertarungan melalui media cetak dan media online. Sedangkan satu calon, cukup populer melalui media elektronik, teruma televisi. Sedangkan media sosial, lebih dititikberatkan untuk mem-back-up berita yang disajikan melalui media cetak dan media media online. Melalui media online dan media sosial, tim sukses kedua pasangan juga menggunakannya untuk memperjelas atau membela perkara yang terjadi dalam debat kandidat yang diadakan oleh KPU. Juga dipakai untuk menjustifikasi polling-polling yang dikeluarkan berbagai lembaga survey.

       Analisa saya ini boleh benar dan bisa jadi sebaliknya. Tanpa bermaksud mendahului kekuasaan Allah SWT., dan manakala tidak ada peristiwa yang luar biasa, maka berdasarkan keempat pertimbangan yang telah saya huraikan tersebut di atas, sesungguhnya pemilihan presiden dan wakil presiden sudah selesai. Artinya pemenang sudah dapat dibaca. Saya sangat yakin analisa ini,  sehingga tidak terlalu tertarik untuk ikut-ikutan “memprovokasi” orang lain untuk memilih satu pasangan tertentu dengan berbagi status ataupun tautan di media sosial. Di sini, tidak akan disebutkan nama pasangan yang akan menang, sebab dunia politik, segala sesuatunya dapat berubah detik demi detik. Wallahu’alam.
Lantai V No. 12-3b, Jl. Hentian Kajang, Selangor Darul Ehsan, Malaysia, jelang Dhuhur.








 


Post a Comment

0 Comments

close