Bakar Sate Padang
Siang ini kami menghadiri acara open house atau halal bi halal warga Indonesia di Wollongong, tepatnya di kawasan Bellambi. Bertempat di rumah Pak Syafril, anggota JPI atau Jamaah Pengajian Illawarra, NSW. Dia berasal dari Padang Sumatera Barat. Dulu biasa lewat naik bus ke Medan lewat Sipirok.
Yang hadir adalah pelajar-pelajar Indonesia yang kuliah di University of Wollongong dan warga Indonesia yang bekerja atau sudah menetap di Wollongong. Sebagian besar adalah mereka yang sudah lama berada di sini. Ada yang tamat kuliah lalu kerja di sini atau ada juga yang sudah lama bekerja di Australia lalu berkekuatan hati untuk tinggal di sini.
Sebagaimana biasanya, open house ini diisi dengan acara makan-makan khas Indonesia. Mulai dari bakso, lontong, sayur asem dan kur-kue ringan. Karena tuan rumahnya orang Padang, maka tak ketinggalan membakar sate Padang. Mirip betul rasanya sate Padang. Terakhir saya makan sate Padang adalah sekitar lima tahun lalu di pasar malam Hentian Kajang, Selangor Darul Ehsan Malaysia.
Kali ini makan sate Padang dengan bakar sendiri. Jadi terasa masih panas. Boleh nambah sesuka hati. Sebab tuan rumah menyediakan banyak sekali daging yang sudah ditusuk Salam batang bambu. Yang penting siap bakar sendiri.
Jarak dari rumah kami kesana adalah sekitar sepuluh kilometer. Kami ke sana diantar jemput oleh Ketua JPI, Mas Zul, asal Tasikmalaya, yang juga dosen UIN Sunan Gunung Jati, Bandung. Katanya jumlah mahasiswa Indonesia di sini semakin berkurang.
Kami sengaja diantar jemput karena dianggap masih warga baru. Bukan hanya itu, pulangnya pun masih dibekali dengan titipan untuk anak yang tidak ikut. Berupa bakso dan lontong. Terimakasih Pak Syafril dan pengurus JPI Wollongong.
Wassalam HFS
Gwynneville, 05.06.19
0 Comments