Dipandang Dapat Merusak Aqidah, Ulil Dilarang Masuk Malaysia
Beberapa waktu lalu, di Makassar seorang artis yang pernah dihebohkan dengan kasus vidio pornonya dengan sesama artis, pernah didemo oleh sekelompok mahasiswa untuk melakukan konser. Alasannya adalah artis tersebut dapat mempengaruhi moral generasi muda dengan melakukan seks bebas juga. Namun walaupun ditolak oleh mahasiswa, pemerintah Makassar dan pihak kepolisian tetap memberikan izin kepada yang bersangkutan melakukan konser. Bahkan diberitakan oleh media setempat, konser tersebut ditonton oleh beribu-ribu penggemarnya, termasuk dari kalangan wanita yang berjilbab.
Berita yang dikutip di bawah ini, mengabarkan bahwa pemerintah Malaysia melarang seorang warganegara Indonesia untuk masuk ke Malaysia, namanya Ulil Abshar Abdalla. Melalui Menteri Dalam Negeri Malaysia, yang bersangkutan dilarang masuk ke Malaysia adalah karena dikhawatirkan yang bersangkutan dapat memesongkan atau merusak aqidah umat Islam di negeri ini. Sebab selama ini pemikiran Ulil dipandang sering bertentangan dengan aqidah yang dipahami kalangan Ahlussunnah Wal Jamaah.
Bagi saya, tidak menarik tentang "pelarangan" Ulil ini. Yang menjadi perhatian saya adalah betapa pemerintah Malaysia dalam hal ini sangat memerhatikan persoalan aqidah umat Islam di negaranya. Sehingga seluruh hal-hal yang dipandang dapat merusak aqidah, mestilah diantisipasi sedini mungkin. Saya sebenarnya mengharapkan pemerintah Indonesia juga dapat meniru upaya yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia seperti ini. Memang akan ada tantangan dari warganegara Indonesia sendiri, misalnya mengatakan bahwa Indonesia bukan negara Islam, persoalan aqidah adalah urusan individu, negara tidak perlu mencampuri urusan agama, dan seterusnya. ***
Ulil Abshar dilarang masuk Malaysia
KUCHING 11 Okt. - Tokoh liberal melampau dari Indonesia, Dr. Ulil Abshar Abdalla yang sebelum ini dijadual akan menghadiri satu diskusi di ibu negara, dilarang memasuki negara ini.
Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi berkata, arahan tersebut telah dikeluarkan kepada Jabatan Imigresen semalam bagi menghalang Ulil Abshar yang dijadual menyertai program tersebut pada 18 Oktober ini.
"Ulil Abshar mendapat jemputan daripada pertubuhan bukan kerajaan (NGO) di negara yang kehadirannya mengundang protes orang ramai.
"Sekiranya dibenarkan dia berceramah dan hadir beberapa program di sini, ia akan merosakkan akidah dan pegangan kita sebagai Ahlul Sunnah Wal Jamaah," katanya dalam sidang akhbar selepas menghadiri Majlis Penutup Seminar Keselamatan dan Ketenteraman Awam (Sekam) di sini hari ini.
Yang turut hadir, timbalan beliau, Datuk Seri Dr. Wan Junaidi Tuanku Jaafar; Ketua Setiausaha kementerian, Datuk Seri Mohamad Khalid Shariff dan Ketua Polis Negara, Tan Sri Khalid Abu Bakar. - UTUSAN ONLINE
0 Comments