About Me

Kedua Mempelai yang Mendatangi Semua Tamu

(Saya datang ke pesta pengantin dengan pakaian biasa. Saya sudah gelisah dengan pakaian saya ini, apakah ini sudah sesuai atau tidak. Soalnya baru kali saya datang ke pesta pengantin di Malaysia. Justeru sesampai di acara, saya melihat ada beberapa tamu yang memakai kaos krah dan sandal jepit)

Kesederhanaan Pesta Perkahwinan di Malaysia
          Dalam Islam disunnahkan untuk mengumumkan kepada khalayak ramai apabila ada di antara umatnya yang telah melaksanakan pernikahan. Ramai cara yang digunakan untuk mengumumkannya. Setiap orang atau budaya dalam satu daerah, akan berbeda caranya. Dalam ingatan saya dari ceramah yang pernah saya dengar, bahwa seorang mantan pengurus Muhammadiyah di Yogyakarta pada tahun 1950, mengumumkan telah menikahkan anaknya melalui sepucuk surat yang diantar melalui jasa pos.
Secara umumnya, dimana-mana pun, proses pengumuman pernikahan adalah dilakukan dengan mengadakan pesta makan-makan atau perjamuan. Pengumuman perlu dibuat supaya masyarakat mengetahui bahwa pasangan tersebut telah menikah. Ini penting sehingga menghindarkan adanya fitnah atau kecemburuan pihak lain.
          Di Indonesia, pelaksanaan pesta perkawinan sebagai bentuk pengumuman bahwa satu pasangan  telah menikah, adalah dilakukan dengan mengundang khalayak makan siang atau makan malam. Ada pula kalanya dilakukan pada pagi hari, makan bersama di rumah pengantin. Maka tuan rumah selaku penyelenggara pesta akan menyiapkan sajian makanan untuk hadirin. Tidak ketinggalan tuan rumah akan melakukan berbagai cara untuk memberikan yang terbaik kepada khalayak untuk menarik perhatian mereka supaya hadir dalam acara pesta ini. Mulai dari konsep undangan, tempat pesta, makanan yang disajikan, cara menyajikan makanan, hiasan tempat acara, pakaian pengantin, pakaian pihak keluarga, juga pakaian panitia termasuk penjemput tamu.
Sudah lazim pula terutama di kalangan orang-orang yang mapan, terutama para pejabat dan orang kaya di Indonesia, mengundang para artis dan grup musik tampil menghibur hadirin. Dulu pernah saya baca di media massa, bahwa seorang  pejabat teras di Makassar, mengundang seorang artis dari Jakarta untuk menghibur hadirin dalam acara pesta perkawinan putrinya. Ada pula yang mengundang ustaz memberikan ceramah dalam pesta pernikahan. Ini adalah terpulang kepada kebiasaan, adat, gaya hidup, dan tingkat pemahaman keagamaan tuan rumah atau pihak keluarga yang bersangkutan. 
          Beberapa hal yang sering dipertimbangkan banyak orang di Indonesia dalam acara pesta perkawinan adalah kemewahan dalam acara tersebut. Kemewahan dalam pesta diperlukan agar orang yang datang semakin ramai. Semakin banyak orang yang hadir maka semakin baik pesta itu. Kabarnya, adalah akan banyak orang yang mendoakan pengantin supaya hidup bahagia. Oleh karena itu, pihak keluarga akan berusaha menghadirkan tamu sebanyak mungkin. Berbagai carapun dilakukan.
1. Undangan pernikahan. Konsep undangan dipandang menjadi status sosial pihak keluarga pengantin. Jika kertas undangannya tebal, berwarna-warni, menarik dan mahal harganya, maka mereka pandang sangat terhormat. Saya pernah menerima kertas undangan pengantin yang cukup tebal. Sekiranya undangan ini dilemparkan kepada seseorang, mungkin bisa pingsan atau terjatuh. Itulah saking tebalnya undangan tersebut. Ketebalan tentunya memerlukan harga yang mahal. Saya perkirakan untuk harga satu undangan yang tebal tersebut, bisa mencapai lima puluh rupiah.
2. Makanan yang disiapkan. Semakin banyak makanan yang disiapkan, maka itu juga mempengaruhi status sosial mereka. Akan berbeda status sosial orang, jika dilihat dari cara penyajiannya. Misalnya, apakah dengan nasi bungkus, nasi prasmanan, dan sebagainya. Juga menunya bermacam-macam. Untuk kelas menengah ke atas, makanan yang disajikan amat mewah. Mulai dari rendang ayam, gulai, hingga ikan laut besar yang dibakar.
3. Lokasi pesta. Apakah di rumah atau digedung. Demikian pula status gedungnya, jika gedung mewah, maka status sosial mereka pula akan meningkat. Misalnya, di Makassar, jika pesta pernikahan dilakukan di gedung sebuah sekolah atau universitas, maka berbeda status sosialnya jika dilakukan di dalam hotel atau gedung pertemuan bertaraf internasional. Jika pestanya dilakukan di depan rumah atau di halaman, maka biasanya memakai tenda. Tenda pesta juga bermacam-macam. Ada tenda biasa, terbuat dari plastik atau tikar. Ada pula tenda mewah seperti yang ada di gurun pasir, memakai alat pendingin atau AC.
4. Pakaian yang dikenakan pengantin dan keluarganya. Untuk pakaian pengantin, umumnya bagi orang kaya memakai pakaian yang mewah, bila orang kurang keuangannya, biasa juga memakai pakaian pinjaman atau disewa. Sedangkan kepada keluarga dekatnya, sering memakai pakaian seragam, apakah busana adat atau pakaian batik. Tergantung kepada status sosial dan kemapanan mereka daripada aspek keuangan. Pakaian para tamu yang dipakai ke pesta pengantin pula, adalah mempengaruhi status sosial mereka. Jika kita datang ke pesta dengan pakaian mewah atau pakai jas lengkap, maka tuan rumah akan senang. Bila kita datang dengan pakaian sederhana, mungkin saja mereka merasa tersinggung, karena dianggap tidak menghargai acara pesta mereka.
5. Hiburan. Sudah lazim ada hiburan dalam acara pengantin. Mulai dari mengundang artis, grup musik. Dan seterusnya. Di kampung-kampung, hiburan musik dilakukan untuk menarik minat masyarakat datang menonton. Diadakan hingga tengah malam. Tidak jarang para artis yang menyanyi adalah berpakaian seksi. Apakah pemilik hajatan tokoh agama atau bukan. Ada pula yang menyajikan hiburan biasa-biasa saja, misalnya elekton yang menampilkan penyanyi dari kalangan hadirin.
___***___
          Pada hari Ahad lalu, saya menghadiri satu acara pesta pengantin di Bangunan DAADK Jalan Maktab Perguruan Islam Kajang Selangor Darul Ehsan, Malaysia. Dalam pandangan saya, tuan rumah pelaksana pesta pengantin adalah keluarga terpandang dan berada. Kedua pengantin pula adalah orang yang sudah mapan, lelakinya adalah sudah bekerja dan sedang mengambil program master, sedangkan pengantin perempuan adalah seorang dokter. Akan tetapi, saya mendapati kesederhanaan dalam acara tersebut. Tentu ini jika kita bandingkan dengan kebiasaan  di Indonesia:
1.       Kertas undangan. Ukuran kertas undangan adalah standar, tidak terlalu mewah dan tidak juga terlalu sederhana. Dalam undangan itu, juga hanya tulisan biasa-biasa saja, memberitahu khalayak dan mengundangnya menghadiri jamuan makan tengah hari. Tidak ada foto kedua pengantin dalam undangan tersebut. Undangan kepada saya ditulis dengan tulisan tangan, demikian pula undangan kepada orang lain. Tidak perlu diketik pakai computer.
2.       Lokasi pesta. Gedung yang dipakai saat acara itu, untuk ukuran Indonesia adalah cukup mewah. Tapi untuk ukuran Malaysia dan keluarga terpandang seperti mereka, itu adalah sederhana. Gedungnya tidak mencolok. Hiasan ruangan juga sederhana, hanya bagian pelaminan saja yang dihiasi.
3.       Pakaian. Pakaian pengantin adalah standar dan sederhana. Gaun pengantin perempuan tidak menyeret hingga ke lantai. Demikian pula pakaian keluarga pengantin, mesti seragam, akan tetapi masih kelihatan standar. Yang cukup mencengangkan adalah pakaian antara pihak keluarga dan pembantu rumah tangga mereka. Saya lihat persis sama, seragam, tidak berbeda. Demikian pula pakaian tamunya, ada yang mewah, ada pula yang sederhana. Bahkan ada tamu yang berpakaian kaos berkrah, pakai celana jeans dan memakai sandal jepit. Ternyata hal itu tidak menjadi masalah bagi mereka.
4.       Makanan. Berbanding dengan pesta orang kaya di Indonesia, makanan yang disajikan adalah standar. Tidak terlalu mewah. Ada pula makanan tradisional. Bahkan disiapkan cendol dan pisang goreng.
5.       Jumlah undangan. Dilihat dari jumlah undangan yang hadir, juga tidak terlalu banyak. Saya perkirakan sekitar 300 hingga 500 orang. Berbanding dengan jumlah tamu di Indonesia, apalagi dari kalangan pejabat, tidak jarang menumpuk di halaman gedung hingga antri beberapa jam.
6.       Hiburan. Tidak ada penyanyi yang tampil, kecuali nyanyian Maher Zain yang diputar dari laptop. Tampil seorang ustaz yang membaca doa. Demikian pula pengarah acaranya, adalah dari kalangan mahasiswa biasa saja, bahkan dengan pakaian biasa pula.
7.       Pelaminan. Dari aspek pelaminan memang kelihatan mewah. Hanya saja ketika kami datang, pelamainan sedang dikerjakan, ketika pengantin belum tiba. Sebab pengantin tiba pukul satu siang, kami tiba pukul sebelas.
Tamu-tamu tidak perlu naik menyalami pengantin naik ke pelaminan, justeru pengantin yang datang ke meja para tamu-tamu memperkenalkan diri dan isterinya.***

 Bilik Siswazah Mention, FSSK, UKM, jelang Magrib.3/2/15

Post a Comment

2 Comments

  1. Assalamu alaikum wr wb Pak Haidir,

    Senang bisa membaca blog ini. Salam kenal dari saya, ilham dari Makassar, namun saya tinggal dan kerja di Jakarta. Saat ini saya sedang dalam persiapan untuk melanjutkan program doktor di Malaysia, namun belum memutuskan untuk melanjutkan di universitas mana di Malaysia.

    Karena background pendidikan saya S1 Manajemen Bisnis Unpad dan S2 MM/MBA UGM serta pengalaman kerja saya di HRD, saya bermaksud mencari yg sesuai. Untuk sementara, hasil serching saya di google, sepertinya kuliah di Graduate Business School di Univisiti Kebangsaan Malaysia.

    Saya butuh pencerahan dari Pak Haidir tentang hal ini. Atau mungkin Pak Haidir punya pendapat dan saran.

    Salam kenal dan terima kasih atas pencerahannya.

    Wassalam,
    Ilham.

    ReplyDelete
  2. Assalamu alaikum wr wb Pak Haidir,

    Senang bisa membaca blog ini. Salam kenal dari saya, ilham dari Makassar, namun saya tinggal dan kerja di Jakarta. Saat ini saya sedang dalam persiapan untuk melanjutkan program doktor di Malaysia, namun belum memutuskan untuk melanjutkan di universitas mana di Malaysia.

    Karena background pendidikan saya S1 Manajemen Bisnis Unpad dan S2 MM/MBA UGM serta pengalaman kerja saya di HRD, saya bermaksud mencari yg sesuai. Untuk sementara, hasil serching saya di google, sepertinya kuliah di Graduate Business School di Univisiti Kebangsaan Malaysia.

    Saya butuh pencerahan dari Pak Haidir tentang hal ini. Atau mungkin Pak Haidir punya pendapat dan saran.

    Salam kenal dan terima kasih atas pencerahannya.

    Wassalam,
    Ilham.

    ReplyDelete

close