Guru Muhammadiyah 150 Ribu
Agak janggal memang untuk menceritakan kisah ini. Disamping menjadi ironi, menyedihkan, sekaligus juga mengharubirukan. Sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Sulsel, saya merasa bangga atas dedikasi para guru Muhammadiyah ini.
Bayangkan, masih adakah seorang guru yang bergaji hanya Rp 150 Ribu per bulan. Tentu ada. Salah satunya di sini, di sekolah yang sangat saya banggakan. SMA Muhammadiyah Pangsid, terletak di pusat Kota Pangsid Kab. Sidrap.
Walaupun gajinya tampak tidak begitu menggembirakan, tetapi jiwa dan semangat para gurunya adalah sangat patut dijadikan teladan. Mereka mengajar tidak hanya mengharapkan imbalan gaji semata.
Tahun ini, siswanya mendapat prestasi yang luar biasa. Meraih nilai tertinggi Ujian Berkas Komputer baru-baru ini untuk tingkat kabupaten Sidrap. Bahkan meraih peringkat keenam tingkat provinsi Sulawesi Selatan.
Satu lagi sekolah ini tak bisa dipandang sebelah mata. Banyak alumninya yang sudah berpestasi baik tingkat lokal maupun regional. Ada juga yang menjadi anggota legislatif. Satunya adalah mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel, H. Andi Potji, waktu itu dari Fraksi PDI Perjuangan. Saya ingin mengulanginya, dari Fraksi PDI Perjuangan.
Hal ini tidak lepas dari jiwa dan semangat pengabdian para gurunya. Walaupun memang tidak bisa dinafikan tentu tetap saja kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan di berbagai sisi.
Kondisi seperti ini, tidak hanya terjadi di Kab. Sidrap, tapi di kabupaten lain. Bahkan di beberapa tempat ada guru Muhammadiyah yang sudah berbuka-bulan belum menerima gaji.
Tetapi para guru Muhammadiyah tersebut tetap bertahan untuk mengajar dengan mengandalkan hati juga nurani. Tanpa itu, mereka sudah pindah ke lain hati.
Wassalam
Haidir Fitra Siagian
Pangsid 11 08 2018
Agak janggal memang untuk menceritakan kisah ini. Disamping menjadi ironi, menyedihkan, sekaligus juga mengharubirukan. Sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Sulsel, saya merasa bangga atas dedikasi para guru Muhammadiyah ini.
Bayangkan, masih adakah seorang guru yang bergaji hanya Rp 150 Ribu per bulan. Tentu ada. Salah satunya di sini, di sekolah yang sangat saya banggakan. SMA Muhammadiyah Pangsid, terletak di pusat Kota Pangsid Kab. Sidrap.
Walaupun gajinya tampak tidak begitu menggembirakan, tetapi jiwa dan semangat para gurunya adalah sangat patut dijadikan teladan. Mereka mengajar tidak hanya mengharapkan imbalan gaji semata.
Tahun ini, siswanya mendapat prestasi yang luar biasa. Meraih nilai tertinggi Ujian Berkas Komputer baru-baru ini untuk tingkat kabupaten Sidrap. Bahkan meraih peringkat keenam tingkat provinsi Sulawesi Selatan.
Satu lagi sekolah ini tak bisa dipandang sebelah mata. Banyak alumninya yang sudah berpestasi baik tingkat lokal maupun regional. Ada juga yang menjadi anggota legislatif. Satunya adalah mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel, H. Andi Potji, waktu itu dari Fraksi PDI Perjuangan. Saya ingin mengulanginya, dari Fraksi PDI Perjuangan.
Hal ini tidak lepas dari jiwa dan semangat pengabdian para gurunya. Walaupun memang tidak bisa dinafikan tentu tetap saja kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan di berbagai sisi.
Kondisi seperti ini, tidak hanya terjadi di Kab. Sidrap, tapi di kabupaten lain. Bahkan di beberapa tempat ada guru Muhammadiyah yang sudah berbuka-bulan belum menerima gaji.
Tetapi para guru Muhammadiyah tersebut tetap bertahan untuk mengajar dengan mengandalkan hati juga nurani. Tanpa itu, mereka sudah pindah ke lain hati.
Wassalam
Haidir Fitra Siagian
Pangsid 11 08 2018
0 Comments