About Me

Empat Alumni Aktivis IMM Fisip Unhas sudah jadi Doktor




IMM Fisip Unhas : Empat Sekawan Jadi Doktor
Subuh ini tentu saya sangat berbahagia, gembira juga tak lupa mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. Dimana pada hari ini saya mendapat berita yang sangat istimewa. Sekali lagi izinkan saya menggunakan kata "istimewa" bahkan sangat istimewa sekali.
Sebabnya adalah teman seperjuanganku dulu saat mendirikan dan menumbuhsuburkan misi Muhammadiyah di kalangan mahasiswa Universitas Hasanuddin pertengahan tahun 1990an, telah memeroleh gelar akademik tertinggi dalam dunia perguruan tinggi. Ya, temanku yang pernah bersama merasakan manis dan pahit getirnya berjuang menegakkan amar makruf nahi mungkar, telah berhasil mendapatkan titel akademik, doktor, dalam bidang ilmu komunikasi di Universitas Pajajaran Bandung, kemarin.
Perkenankalah saya mengucapkan "tahniah dan berjaya" kepada saudaraku Dr. Siswanto Rawali, S.Sos., M.Pd., M.Si.
Juga kepada istrinya, anak-anaknya ponakanku, termasuk para keluarganya yang lain di Kabupaten Enrekang sana. Demikian pula kelurga besar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan, tempatnya tercatat sebagai dosen tetap. Terkhusus kepada alm. KH. Muh. Husni Yunus, selaku lagonya, yang telah menghadap Sang Khalik, tentu juga merasa senang di alam baka atas pencapaian ini. Amiin.
Awal tahun 1994 adalah saat pertama kali saya berkenalan dengan Saudara Siswanto. Ketika selesai ospek di Fisip Unhas. Semua kita mahasiswa baru dibotak, kepala mulus tanpa sehelai rambut pun. Umumnya kami para lelaki memakai topi menutupi kepala gundul. Berbeda dengan saudaraku Anto, dia tidak pakai topi. Berani tampil beda. Anto dengan gagah berani, satu-satunya mahasiswa baru seluruh Fisip Unhas yang memakai peci hitam.
Itulah yang membuat saya memberanikan diri berkenalan dengan beliau. Karena peci hitamnya itu. Dalam benak saya waktu itu, kalau seseorang memakai peci hitam, berarti dia itu orang yang beriman, paling tidak bukanlah lelaki yang nakal atau preman. Ternyata betul. Anto ini setiap saat kutemui di mushalla Fisip. Kadang dia mengaji, azan dan menjadi imam shalat duhur. Dia betul-betul beriman.
Beberapa waktu kemudian saya berkenalan lebih akrab dengan beliau. Ternyata beliau adalah karena IRM dari Enrekang. Gayung bersambut. Kami sepakat mendirikan melanjutkan gerakan dakwah Muhammadiyah di kalangan mahasiswa Fisip Unhas dengan mendirikan IMM, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Sebelumnya menurut kabar, sudah ada IMM di Fisip, tetapi ketika kami masuk tahun 1994, tidak ada kelihatan, bekasnya pun tak nampak.
Jadilah kami bersama teman-teman lain khususnya mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi membentuk kepanitiaan DAD, Darul Arqam Dasar. Saat itu ada Sahwan, Johansah, Yusuf Ahmad, Ayu, Muflih, Hasriani, dan lain-lain, semuanya anak jurusan Ilmu Komunikasi, teman saya. Lalu saya menghubungi kakanda Usman Lonta, Ketua Umum PC IMM KMUP saat itu. Sekaligus PC yang mengeluarkan SK panitianya ditandatangani juga oleh kak Gunawan Mula sebagai sekretaris cabang.
Saya bertindak sebagai ketua panitia dan saudaraku Anto sebagai wakil ketua. Sekretarisnya Anggi, sekarang sekretaris redaksi Harian Fajar. Bendaharanya adalah Rayudaswati anak IRM dari Sengkang, sekarang dosen UMI. Wakil Bendaharanya adalah Andi Muflihah, anak IRM dari Ummul Mukminin anaknya Pak Parewangi. Dan lain-lain.
DAD pertama ini diadakan di masjid Ta'mirul Masajid Jl Banda Kecamatan Wajo, lupa saya tanggalnya. Yang jelas menjelang keberangkatan Muktamar ke Aceh bulan Desember tahun 1995. Bapak Syaiful Saleh waktu itu minta saya ikut ke Aceh naik kapal laut, gratis karena banyak tiket yang kosong, tapi saya ragu mau ikut atau tidak. Pada akhirnya kupilih urus DAD yang sedang berlangsung.
Dalam DAD pertama ini, saya ingat peran kak Andi Afdal selaku ketua Korkom IMM Unhas saat itu. Dia memberikan sambutan saat pembukaan. Dia selalu datang memberi semangat dengan motor tuanya. Juga Kak Andi Mariattang, yang turut ikut masak untuk peserta. Sekarang kak Attang sudah dilantik menjadi anggota DPR RI. Alhamdulillah.
Beberapa peserta DAD yang ikut antara lain, selain kami sebagai panitia, adalah Saudara Mahading (bekas Ketua KPU Luwu Timur) dan Bang Syafaruddin Ahmad (sekarang Caleg Partai Hanura). Kedunya ikut DAD sampai tuntas, tetapi tidak dapat piagam karena satu dan lain hal.
Kembali kepada saudaraku Siswanto. Waktu berjalan mengurus komisariat. Tentu harus ada regenerasi. Kami mengadakan Musykom kedua sekitar tahun 1997 di masjid Alauddin Jl. Racing Centre dengan ketua stering kak Azis Deali.
Beberapa peserta Musykom saya ingat antara lain adalah Hasbar, sekarang Camat Curio Enrekang, Chaidir Syam ketua DPRD Maros, Rahman Pina anggota DPRD Kota Makassar, Wahidah Suryani, Mariyani Mahmud, Sulfan Sulo, Syarifuddin Jurdi, Masruddin Karim, Bambang, dan lain-lain. Juga Muhammad Said, Hasriani Amin, Sumarni Sadir, dan lain-lain. Masruddin dan Bambang adalah anak didik Prof. Gagaring di jurusan Akuntansi FEUH. Masruddin sekarang jadi dosen di Untad Palu dan Bambang jadi pejabat di Mataram NTB.
Dua orang diantaranya sudah mendahului kita semua, menghadap Sang Pencipta. Yakni Immawati Sumarni Muhammad Arsyad, meninggal dunia di Soppeng sekitar tahun 1999 setelah ujian skripsi. Kemudian Immawan Muhammad Said, meninggal dunia di Makassar kalau tidak salah sekitar tahun 2000-2010. Keduanya adalah kader tulen yang mendedikasikan diri untuk perjuangan Islam melalui Muhammadiyah. Insya Allah.
Kembali ke Musykom. Dalam Musykom inilah terpilih Saudara Siswanto Rawali menjadi ketua umum dan Muhammad Said sebagai Sekretaris Umum. Mereka dibantu pengurus lainnya. Saya sendiri turun tahta menjadi anggota bidang pengkaderan saja. Pelantikan pengurus diadakan di Ruang Senat Fisip Unhas. Hadir melantik adalah kanda Andi Harun, Ketua PC IMM KMUP, juga hadir ustadz Drs. Nurdin Massi, mewakili PDM KMUP memberikan sambutan.
Setelah saudara Siswanto Rawali menjadi ketua umum IMM Fisip Unhas, beberapa tahun kemudian digantikan oleh adinda Arham Djauharuddin dan seterusnya.
Sedangkan Saudaraku Anto menjadi ketua HPMM Maspul Enrekang dan sangat aktif. Kami pernah pengajian di asrama Maspul jalanan masuk ke BTN Asal Mula tak jauh dari rumah Pak Mawardi Pewangi. Saat menjadi ketua HPMM, Anto pernah memimpin pasukan lengkap dengan parang (parang tajam betulan) mengejar preman yang memalak bus penumpang dari Enrekang dini hari di belakang Pusdam Tamalanrea.
Demikian sekelumit kisah dan pengalaman kami bersama Dr. Siswanto. Tidak selalu manis, ada juga dinamika dan bumbu-bumbu berorganisasi. Itulah yang membuat sejarah menjadi indah untuk dikenang.
Ketika menjadi pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan dibawah kepemimpinan kak Rahmat Nour, saya mengangkat Siswanto jadi ketua panitia pelatihan ideologi politik. Walaupun dia bukan pengurus Pemuda Muhammadiyah saat itu, sekitar tahun 2008. Acara diadakan di Balai Pendidikan Al Qur’an Jl. Tala’salapang. Berjalan dengan baik dan sukses.
Saudaraku Dr. Siswanto Rawali adalah orang yang keempat dari pengurus IMM Komisariat Fisip Unhas yang menjadi doktor. Saya kira ini adalah satu hal yang langka. Empat orang pengurus IMM dalam satu periode yang sama yang sudah menjadi doktor.
Doktor pertama adalah Saudaraku Dr. Syarifuddin Jurdi, S.Sos., M.Si. Mengambil doktor di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, sekarang menjadi dosen UIN Alauddin Makassar sekaligus menjadi komisioner KPU Sulsel. Kedua ibu Dr. Wahidah Suryani, mengambil doktor di UIN Alauddin Makassar dalam bidang komunikasi Dakwah, skarang menjadi dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo. Ketiga saya sendiri, mengambil doktor di Universiti Kebangsaan Malaysia. Dan keempat adalah saudaraku Siswanto Rawali.
Kami berempat pernah sama-sama menjadi pengurus IMM Fisip Unhas. Anto sebagai ketua, Syarif ketua bidang kader, Wahidah sebagai ketua bidang IMMawati, sedangkan saya sebagai anggota. Karena kami berempat mengabdi dalam bidang pendidikan di perguruan tinggi, Insya Allah, memiliki peluang untuk sama-sama menjadi guru besar. Waktu dan kesempatan harus diraih bersama. Insya Allah.
Alhamdulillah. Inilah nikmatnya mengurus IMM. Tulisan ini sengaja saya buat dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua terutama bagi adik-adik pengurus IMM sekarang ini. Bahwa bergembiralah mengurus IMM dengan penuh semangat, dedikasi dan profesionalisme.
Bukan hanya masuk IMM, demikian juga masuk organisasi Islam lainnya, apakah IPM, IPNU, HMI, PMII, IMDI, dan seterusnya. Bagi saya tidak ada masalah, yang penting tujuannya untuk dakwah amar makruf nahi mungkar. Minimal sekali kalau sudah mendengar waktu azan, maka bergegaslah shalat,upayakan hentikan aktivitas lain yang tidak terlalu penting, apalagi kalau hanya ngobrol di warung kopi membahas bola atau politik.
Jangan mengharapkan apapun ketika mengurus IMM. Karena Allah Swt yang akan membalasnya. Karena setelah selesai mengurus IMM akan indah pada waktunya.
Wassalam
Haidir Fitra Siagian
Samata Gowa
15 09 2018
Keterangan gambar : foto satu dari dari kiri ke kanan: HFS, Andi Mariattang, Pak Dr. Amran Razak, Pembantu Rektor III Unhas, Bang Yamin, Siswanto dan Haerul Amri. Saat itu pembukaan DAD Fisip Unhas di gedung Dakwah Muhammadiyah Tamalanrea. Kami yang pertama pake Pusdam untuk kegiatan resmi walaupun masih kosong pinjam kursi dan meja. Foto kedua, Siswanto, Masruddin, Asma Buasappe, Wahidah Suryani dkk di masjid Alauddin setelah Musykom IMM Fisip Unhas tahun 1997. Foto ketiga, ucapan selamat kepada Saudara Dr. Siswanto.

Post a Comment

0 Comments

close