About Me

Kegembiraan Orang Tua atas Prestasi Anaknya


Berita Gembira dari Bissoloro
Mari kita ambil hikmah dan inspirasi dari ceritaku di bawah ini. Mohon maaf bila kurang berkenan :
Tadi siang saya didaulat menyerahkan hadiah kepada sekitar 10 orang santri Pondok Pesantren Darul Fallah Unismuh Bissoloro yang sudah hafal Qur'an beberapa juz. Mulai dari yang hafal dua juz hingga enam juz, terdiri dari siswa SMP dan MA.
Sebenarnya kunjungan kami ke pesantren adalah sebagai rangkaian acara Pelatihan Literasi Media Sosial Bermartabat kerjasama Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dengan Pondok Pesantren Darul Fallah Unismuh Bissoloro, tadi siang di Dusun Panyambeang Desa Bissoloro Kec. Bunganya Kab. Gowa.
Sebagai ketua panitia pelaksana, saya sengaja memilih pesantren yang awal berdirinya diinisiasi oleh orang tua kita, alm. KH. Djamaluddin Amien ini. Kegiatan literasi media ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada santri tentang fungsi media sosial, etika, efek, dan cara penggunaannya secara bermartabat. Tampil sebagai narasumber adalah Arham Selo, Ph.D, alumni Komunikasi Universiti Kebangsaan Malaysia dan Dr. Dahlan Lama Bawa sebagai Mudir Pondok pesantren.
Di sela-sela acara, pihak pesantren membuat acara tambahan, yakni penyerahan hadiah dimaksud. Ini benar-benar menjadi kejutan bagi saya, karena salah seorang yang menerima hadiah tersebut adalah anak pertamaku yang nyantri di situ. Betul ini adalah kejutan, tak ada dalam agenda acara.
Sesungguhnya hadiah tersebut bukan dari kami melainkan dari Ketua BPH Unismuh Makassar Dr. Ir. H. Muhammad Syaiful Saleh. Seharusnya hadiah itu diserahkan beberapa waktu lalu tapi tidak sempat.
Agak heran juga saya, secara organisasi kami datang ke sana atas nama UIN Alauddin Makassar, sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. Ternyata saya didaulat menyerahkan hadiah dalam kedudukan sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Sulsel. Jadi saya ke sana sekaligus menjalankan tugas dari tiga posisi, panitia kegiatan, unsur Muhammadiyah khususnya Dikdasmen dan sebagai orang tua santri.
Yang lebih membahagiakan saya adalah laporan dari gurunya. Anak saya sudah bisa khatib jumat di masjid kampung. Juga menjadi imam shalat jumat. Pada usianya yang baru menginjak 14 tahun, dia sudah bisa Khutbah adalah kegembiraan tersendiri bagi kami. Bahkan tadi nyonyaku yang sedang sekolah di Australia hampir lompat mendengar berita gembira ini. Saya meyakini kedua almahum kakeknya juga akan gembira atas berita ini. Mereka tentu lebih senang mendengar berita gembira dibandingkan sekalipun cucunya dapat medali emas dalam pertandingan apapun.
Walaupun sebenarnya pesantren ini sangat sederhana, akan tetapi target kami menyekolahkan putra kami ke situ, sudah tercapai. Malahan sudah melewati. Terimakasih kepada pihak pesantren dan Unismuh. Juga pada pendirinya dahulu. Amiin.
Wassalam.
Haidir Fitra Siagian
Samata Gowa
13 09 2018 jelang tengah malam.

Post a Comment

0 Comments

close