About Me

Karena Persahabatan Jangan Terpisah dari Hati








Ketika Teman Datang dan Pergi

Sejak tiba di Wollongong enam bulan yang lalu, beberapa teman saya telah kembali ke Indonesia. Mereka telah menyelesaikan studinya di University of Wollongong. Baik yang sudah meraih gelar doktor maupun magister. Ada pula teman yang kembali ke Indonesia setelah istrinya berhasil menyandang  predikat sebagai alumni UoW beberapa waktu lalu. Ada Bang Agus, Mas Imran, Mas Bibit, Mbak Alfi, dan Mbak Ika, bersama dengan keluarganya.

Pada akhir tahun ini, setidaknya ada tiga teman yang akan pulang ke Indonesia. Satu orang adalah pegawai Kementerian Luar Negeri, Mas Wira, dan dua orang anggota TNI Angkatan Laut dari Surabaya yakni Mas Aris dan Mas Panji. Mereka di sini dengan status tugas belajar, satu setengah sampai empat tahun.

Di samping itu, seorang teman juga akan kembali ke Jepang. Dia sebenarnya studi di Negeri Matahari itu mengambil program doktor, yakni Mas Yusuf. Dia sudah sudah bulan di sini, melakukan penelitian di laboratorium IT dalam kampus UoW. Salah seorang pembimbingnya adalah dosen UoW, Australia, meskipun dia kuliahnya di Jepang. Mas Yusuf adalah dosen Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) Surakarta, Jawa Tengah.

Karena mereka akan kembali, tentu ada perasaan sedih dan haru. Meskipun saya bukan berstatus mahasiswa di sini, tetapi kami adalah bersahabat, sering bersama dalam berbagai aktivitas. Salat duhur berjamaah di Masjid MAWU UoW, mengikuti pengajian JPI, tadarrus Al Qur'an setiap Ahad pagi di Masjid Omar, menghadiri kegiatan PPIA atau bahkan rekreasi keluarga. Juga pernah sama-sama menghadiri acara anak-anak kami di sekolah.

Selesai salat Duhur berjamaah di Masjid MAWU, Kamis, 12 Desember 2019, saya sengaja buat acara dadakan. Mengundang mereka silaturahmi  di rumah. Acara sederhana, makan kerupuk melinjo saja, yang digoreng oleh ibunya anak-anak di rumah. Kebetulan rumah kami tak jauh dari kampus UoW, persis di depannya, hanya bersebelahan jalan raya.

Mereka akan kembali, dan entah kapan kami akan bertemu lagi. Apalagi nanti di Indonesia, tempat tinggal kami sangat berjauhan, antar pulau. Saya di Pulau Sulawesi mereka di Pulau Jawa. Bahwa jika suatu saat kami dapat bertemu, itu adalah anugrah Yang Maha Kuasa.

Karena saya tahu bahwa pertemuan memang selalunya diakhiri dengan perpisahan. Perpisahan yang meninggalkan duka dan kenangan. Kenangan yang indah dalam ingatan di tengah kerinduan. Tetapi, biarlah itu perpisahan raga saja. Jiwa dan semangat persahabatan, harus sentiasa bersemi. Tetap terukir di dalam hati.

Wassalam
Wollongong, 14 Desember 2019 ba'da Subuh

Post a Comment

0 Comments

close