About Me

Imran Hanafi : Bawalah Aura Positif Ke Indonesia




Imran Hanafi : Bawalah Aura Positif ke Indonesia

Mahasiswa yang sedang belajar dengan tekun  di luar negeri itu bagaikan kawah candradimuka, yakni sebagai wadah untuk mengasah diri pribadi hingga menjadi orang yang memiliki karakter pribadi yang kuat, terlatih dan cerdas.  Hal ini juga dapat dipandang proses bagi seorang mahasiswa agar dapat memiliki  mental  yang berani dan berjiwa besar, sehingga  diharapkan menjadi orang yang memiliki  arti penting bagi bangsa dan negara, pun menyalurkan energi yang kuat dan  pengaruh yang positif bagi lingkungan sekitarnya.

Bagaimanapun terdapat pola pikir bagi mereka yang pernah studi di luar negeri yang lebih memiliki wawasan luas dalam berbagai aspek, termasuk dari segi akademik dan sikap. Sehingga mahasiswa Indonesia yang sudah belajar di luar negeri diharapkan segera kembali ke tanah air setelah melaksanakan studinya di berbagai universitas atau lembaga pendidikan lainnya,  memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara dengan jalan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh. Karena tidak dapat dihindari bahwa, masyarakat menaruh harapan besar kepada mereka karena sudah belajar di luar negeri. Belajar di luar negeri dipandang memiliki kemampuan maupun kelebihan yang lebih baik untuk diimplemtasikan di dalam negeri.





Demikian antara lain pokok pikiran yang disampaikan oleh Dr. H. M. Imran Hanafi, M.A., M.Ec., Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Kedutaan Republik Indonesia di Canberra, Australia, tadi siang (Sabtu, 21/12/19) dalam pertemuan dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Mc. Kinnon, Building, the University of Wollongong, NSW, Australia.

Dalam bagian lain, mantan Atdikbud KBRI Kuala Lumpur yang juga masih tercatat sebagai dosen Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar ini, mengatakan bahwa aura dan kebebasan berpikir yang selama ini didapatkan selama studi di luar negeri, haruslah yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

Pembelajaran dan pengalaman yang akan dibawa ke Indonesia tentunya adalah semangat yang dapat membawa perubahan positif demi kemajuan bangsa dan negara. Jangan sampai kembali ke Indonesia dengan membawa kesan yang sebaliknya, demikian dikatakan oleh mantan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini.




Pertemuan tersebut terselenggara atas kerjasama oleh pengurus JPI (Jamaah Pengajian Illawara) dan PPIA (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia) Wollongong. Acara ini juga sebagai rangkaian pengajian rutin masyarakat Indonesia di kota kecil berjarak sekitar delapan puluh kilometer dari Sydney ini. Juga diadakan pelepasan empat orang mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya. Keempatnya adalah Panji Agung Nugroho dan Aris Puji Antoro, yang mengambil program magister. Mereka adalah  anggota TNI Angkatan Laut, masing-masing bertugas di Bitung dan Jakarta. Keduanya mendapat beasiswa dari Kementerian Pertahanan Australia. Kemudian Raden Wirawan Kartono, pegawai Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta. Serta Amalia Syafarani program magister dalam bidang akuntansi, beliau berasal dari Malang Jawa Timur.

Wassalam
Haidir Fitra Siagian
Wollongong, 21.12.19



Artikel ini sudah pernah tayang pada :
http://menara62.com/2019/12/21/imran-hanafi-kebebasan-berfikir-harus-sesuai-budaya-bangsa/

Post a Comment

0 Comments

close