Keseruan Family Gathering
JPI di Sydney
Setelah terbentuknya kepengurusan
yang baru periode 2020, pengurus Jamaah Pengajian Illawara (JPI) Wollongong
berinisiatif melakukan rihlah dakwah dan rekresasi bersama dengan seluruh keluarga
JPI yang ada di Kota Wollongong. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Sydney,
sebagai ibu kota negara bagian New South Wales, Australia yang sangat terkenal
dengan Gedung Opera House-Nya.
Acara ini dimaksudkan
sebagai wahana untuk memperkenalkan keberadaan JPI bagi warga Muslim Indonesia
khususnya yang berada di kawasan Illawara, demikian dikatakan oleh Heranuddin,
Ketua JPI yang baru. Mengingat bahwa organisasi ini adalah sifatnya sederhana, non
formal yang bernuansa sosial dan persaudaraan serta saling berbagi atau tolong
menolong, terutama apabila ada warga yang memerlukan pertolongan.
Ditambahkan oleh Koordinator
acara, Achmad Tarmuzi Mujria, acara ini pun
dimaksudkan agar lebih mengakrabkan sesama anggota keluarga warga JPI, terutama
bagi anak-anaknya agar saling mengenal sesama warga negara Indonesia yang
sedang berada di Australia mengikuti orang tuanya.
Rombongan warga JPI ini berangkat dari stasiun North Wollongong
naik kereta api pada pukul sebelas emat puluh lima menit siang dan tiba di kawasan Sydney Opera House,
tepatnya di Circular Quay Ferry Wharf pukul dua siang. Setelah itu dilanjutkan
dengan makan siang pada sebuah taman masih di kawasan tersebut bersama seluruh
anggota keluarga. Dimana masing-masing membawa bekal makanan masing-masing,
lalu disajikan secara serentak dan dipersilahkan kepada warga untuk mengambil
sesuai selera masing-masing.
Acara dilanjutkan dengan
perjalanan dari Sydney Harbour menuju Museum Maritim Australia dengan menggunakan
kapal ferry. Dalam perjalanan yang membelah Bridge Harbour ini, memakan waktu sekitar setengah jam. Dalam perjalanan ini, meskipun naik ferry, tidak membayar atau gratis,
sebab ini adalah hari Ahad atau hari minggu.
Pemerintah Australia memang sengaja menggratiskan sebagian biaya transportasi umum pada hari Ahad supaya banyak warga yang pergi berekreasi. Walaupun sebenarnya ada pembayaran pada saat akan naik kereta api tadi sebesar $2,8 AU per orang, hal ini sudah mencakup biaya transportasi secara keseluruhan termasuk pergi dan pulang kemana saja dalam wilayah New South Wales.
Setiba di Museum Nasional
Maritim Australia, yang terletak di sekitar Darling Harbour Sydney, seluruh
peserta dipersilahkan masuk ke dalam. Bagi peserta yang sudah mendaftar secara
online, tidak dipungut biaya. Hanya dipersilahkan melapor kepada pihak
pengelola dan diberikan stempel di tangannya sebagai bukti pendaftaran. Dalam museum
ini, dapat dilihat peninggalan sejarah Australia dalam bidang kemaritiman dan
penelitian dalam lautan tentang berbagai kekayaan laut.
Setelah itu, rombongan
beserta kelurga jalan kaki ke Darling Harbour Children’s Playground, tempat
permainan anak-anak yang terdiri dari air mancul, luncuran dan berbagai jenis mainan
lainnya. Sebagian anak-anak ikut mandi-mandi dengan pengawasan dari orang
tuanya. Di sini cukup banyak anak-anak dengan berbagai latar belakang, termasuk
mereka yang berperawakan Asia Timur, Timur Tengah, dan Afrika. Semua berbaur
dan bermain bersama.
Acara dilanjutkan dengan
salat berjamaah masih di kawasan Darling Harbour, Karena tidak ada mushallah atau tempat salat,
maka salat diadakan di dekat tempat parkir. Mengingat sajadah yang terbatas, maka
bapak-bapak terlebih dahulu melaksanakan salat, kemudian diikuti kaum ibu dan
anak-anak.
Tak lama setelah selesai
semua salat berjamaah, karena sudah cukup sore, maka acara diakhiri dengan foto
bersama.
Lalu semua rombongan berjalan kaki kembali ke stasiun kereta api,
untuk selanjutkan kembali ke Wollongong.
Alhamdulillah, tiba di stasiun kereta North
Wollongong Railway Station, pukul delapan malam disambut dengan hujan rintik-rintik.
***(hfs).
0 Comments