About Me

Pangeran Istimewa dari Sipirok



Pangeran dari Sipirok

Akhir tahun 1980an, ketika saya masih SMP di Sipirok, sepulang sekolah atau sore hari, saya biasa melihat teman, seorang gadis, satu sekolah yang menggendong seorang bayi atau anak kecil. Rumahnya tidak jauh dari sekolah kami. Biasa juga si gadis datang ke pasar membawa adiknya tersebut.

Di pasar atau balerong Sipirok, ibuku adalah penjual pakaian jadi, termasuk sarung dan pakaian tidur. Tak jauh dari kios kami, ibu si gadis yang menggendong bayi tadi, juga jualan yang mirip dengan dagangan ibuku. Walaupun tempat jualan ibuku dan ibunya tak berjauhan, sehingga kami satu dua kali berpapasan, namun seingatku, kami tak pernah bertegur sapa. Namanya pun hampir tak kutahu.

Setelah tiga puluh tahun lebih, sang bayi yang dirawat oleh si gadis tadi, semalam datang ke rumah. Jauh-jauh dari Sipirok antar pulau antar provinsi, ketemunya ri Gowa Sulsel. Dia datang sebagai utusan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengikuti pelatihan tentang penanganan penyakit yang diadakan oleh Kemenkes RI di salah satu hotel di Makassar.

Beliau datang atas undangan adik saya. Istilahnya adalah marpio mangan. Walaupun sederhana, tetap terasa hangat. Setelah cerita ini dan itu, martarombo dan saling menyebut silsilah keluarga, maka diketahui bahwa dialah bayi yang biasa digendong oleh teman saya tersebut di atas. Dialah pangeran dari Sipirok, adinda Asrul Pasaribu, SKM., M.Kes.

Ada persamaan keluarga kami. Ayahnya seorang guru SMEA, ayahku pun guru, guru SMP. Ibuku dan ibunya sama-sama jualan pakaian antar desa antar pasar di Sipirok. Terimakasih kunjungannya dik, jangan lupa datang lagi. Dan carilah pendamping sejati, teman hidup dunia akhirat.
Wassalam
HFS, Gowa, 05.04.19

Catatan : artikel ini ditulis setahun lalu

Post a Comment

0 Comments

close