HIDANGAN BERBUKA UNTUK NON MUSLIM
Tadi sore untuk yang ketiga kalinya selama Ramadan ini, saya datang ke Masjid Omar Wollongong untuk mengambil hidangan berbuka puasa. Sejak minggu ini sampai akhir Ramadan disiapkan dengan sistem ambil dan bawa pulang. Masjid belum dibuka untuk jamaah umum.
Sebagian besar jamaah yang datang tadi ambil hidangan buka adalah mahasiswa-mahasiswa internasional yang tinggal di sekitar masjid. Umumnya adalah dari Timur Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara dan Asia Tenggara, termasuk mahasiswa asal Indonesia dan Malaysia.
Jumlah yang antri tadi dengan jarak satu setengah meter cukup banyak. Bahkan panjang antrian memanjang hingga ke luar pekarangan masjid. Antri dengan tertib dan rapi. Tak ada yang desak-desakan. Dipisahkan jalanan untuk wanita dan lelaki.
Sepasang warga lokal kulit putih lewat di depan masjid. Berpakaian biasa untuk ukuran mereka, tapi untuk ukuran Islam, tidak sopan. Mereka membawa seekor anjing, mungkin sedang jalan-jalan sore.
Kepada salah seorang pengurus masjid yang mengatur di luar halaman, mereka bertanya. Ada apa di sini ada antrian. Dijelaskan sedang ada pembagian makanan hidangan buka puasa untuk umat Islam. Apakah anda mau juga? Tanya pengurus masjid. Iya, katanya.
Silahkan tunggu di sini, nanti saya masuk ambil katanya. Lalu pengurus masjid itu pergi ke dapur dan negosiasi dengan pengurus lainnya. Tak lama kemudian, dia bergegas keluar membawa dua dos hidangan buka puasa lengkap dengan air mineral, kurma dan buah pisang.
Kepada kedua warga lokal yang non Muslim itu, diberikan hidangan tadi. Setelah mengucapkan terima kasih, keduanya berlalu menyusuri trotoar menembus sore yang damai jelang petang. Subhanallah, indahnya Islam.
Wassalam
Gwynneville, 08.05.20 ba'da Tarwih
0 Comments