About Me

Jumatan Mendaftar dan Lebaran Dua Kali



Jumatan Mendaftar dan Lebaran Dua Kali
Oleh : Haidir Fitra Siagian 

Pelaksanaan salat Jumat hari ini di Masjid Omar Wollongong tetap berjalan seperti Jumat lalu. Dilakukan sebanyak empat gelombang secara bergantian selang setengah jam. Terdiri dari sepuluh hingga lima belas orang per gelombang.

Tadi malam saya sudah mendaftar via sms kepada pengurus masjid. Saya dijadwalkan masuk pada gelombang kedua setengah satu siang. Gelombang pertama tadi dimulai jam dua belas siang.

Sebelum masuk masjid, antri diluar dengan tertib. Petugas menyiapkan hand sanitiser dekat pintu, juga tissu dan buku tamu. Setiap jamaah harus menulis nama dan nomor telepon.

Kali ini tidak seketat Jumat lalu, terasa lebih longgar dan agak santai. Ini seiring dengan keadaan akibat dampak Covid-19 di seluruh Australia sudah lebih terkendali. Pelonggaran sosial pun semakin banyak dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan pendidikan.

Bahkan jika tidak ada halangan, mulai Jumat depan, masjid sudah boleh menerima lebih banyak jamaah. Jika sekarang hanya boleh sepuluh orang, tapi Jumat depan mungkin akan menjadi lima puluh orang. Hanya ini masih belum pasti, menunggu pengumuman resmi pemerintahan.

Di sini segala sesuatu terkait dengan Covid-19 diumumkan pemerintah secara resmi. Pembukaan atau pelonggaran pembatasan sosial dilakukan secara bertahap dan terukur. Semua berdasarkan rekomendasi dari ahli kesehatan dan pihak terkait.

Satu lagi info yang bisa saya bagikan adalah bahwa ternyata di Masjid Omar Wollongong lebaran lalu, jamaah terbagi dua. Saya baru sadar bahwa bukan hanya di Indonesia yang bisa lebaran dua kali. Di sini pun terjadi, bahkan dalam satu jamaah masjid  yang sama.

Ada yang lebaran hari Ahad, 24 Mei 2020 dan ada pula yang hari Senin, 25 Mei 2020. Hanya karena tidak ada salat di Masjid jadi tak terasa. Saya dapat informasi dari tetangga keturunan Pakistan yang datang membawa kue-kue lebaran ke rumah dengan baju baru pada hari Senin lalu. 

Kami sendiri ikut lebaran tanggal 24 Mei 2020 karena sesuai keputusan Dewan Ulama Australia. Sedangkan sebagian jamaah Masjid Omar melakukan pengamatan hilal secara mandiri. Mereka tak melihat pada hari Sabtu sehingga memutuskan Idul Fitri jatuh pada hari Seninnya. Wallahu'alam.

Post a Comment

0 Comments

close