Penghargaan Terhadap Nyawa
Oleh : Haidir Fitra Siagian
Hari ini Dewan Ulama Australia mengeluarkan makumat. Antara lain isinya adalah bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, jatuh pada hari Ahad, 24 Mei 2020.
Kemudian disampaikan juga bahwa tidak ada pelaksanaan salat Id di lapangan atau di masjid. Salat Id bisa dilakukan di rumah masing-masing. Jika ada tiga orang jamaah, dapat disertai dengan membaca khutbah Id.
Dewan Ulama Australia ini mengatakan bahwa tiadanya salat Idul Fitri ini merupakan keputusan yang harus diambil. Sebab menyelamatkan nyawa manusia jauh lebih penting daripada yang lain.
Dimana hal ini sudah mempertimbangkan berbagai hal, termasuk peraturan pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah. Meskipun sedikit demi sedikit pembatasan sosial sudah lebih dilonggarkan sampai beberapa tahap.
Ini relevan dengan apa yang saya sampaikan dalam diskusi virtual tadi malam. Dalam pengajian yang diadakan KAMI IMM Sulawesi Selatan, saya sempat menyinggung tentang ketegasan pemerintah Australia dalam menangani wabah Covid-19. Sangat terukur dan boleh dikatakan sangat "Islami".
Dimana pemerintah di sini sangat menghargai nyawa manusia. Untuk mencegah penyebaran penyakit menular ini, pemerintah telah melakukan apa saja. Bahkan sampai mengenyampingkan persoalan pertumbuhan ekonomi maupun investasi. Tujuan utamanya adalah menyelamatkan jiwa manusia.
Terkait dengan hal ini, jika sampai Ahad tadi ada perkembangan berarti, tak ada salat di masjid atau lapangan, maka kami akan salat Idul Fitri di rumah. Tentu dengan khutbah Id sekalian. Mengingat kami di rumah sebanyak lima orang, jadi sudah cukup mengadakan khutbah.
Bahkan bila ada tetangga atau warga yang mau numpang salat di rumah, tetap dipersilahkan. Untuk tahap sekarang, pemerintah Australia membolehkan menerima tamu ke rumah adalah maksimal lima orang.
Wassalam
Haidir Fitra Siagian
Crown Street Mall, Wollongong, 19.05.20
0 Comments