About Me

Batal Mudik : Seharusnya Sudah di Langit Australia-Indonesia Hari ini


TAK JADI MUDIK, HARUS TETAP SENANG

Seharusnya hari ini, 20 Mei 2020, kami sudah berada dalam pesawat Air Asia: Sydney - Kuala Lumpur - Medan. Dan sesuai jadwal, esok kami sudah bisa bertemu dengan ibundaku di Sipirok Tapanuli Selatan Sumatera Utara. Mencium pipinya pun memijat kakinya.
Sudah menjadi kesepakatan kami sekeluarga, untuk tahun ini, kami akan mudik ke Sipirok. Kampung halaman yang kutinggalkan sejak 30 tahun lalu. Selama belasan tahun kami selalu lebaran di kampung halaman istri, Somba Majene Sulawesi Barat. Meskipun kami sering pulang ke Sipirok, bahkan berulang-ulang, akan tetapi untuk yang namanya berlebaran, sama sekali belum pernah.
Namun rencana berlebaran di kampung halaman tidak dapat terlaksana. Penyebaran Covid-19 yang mewabah secara global membuat keadaan menjadi tak menentu. Ini menambahkan panjang kegagalan kami berlebaran di kampung. Kegagalan yang sama sekali tak pernah disangka. 

Sebenarnya tahun 2014 lalu, kami juga bermaksud berlebaran di Sipirok. Kami sudah membeli tiket pergi dan pulang, Makassar - Medan, dan Pekan Baru - Makassar. Hanya saja karena tiket pesawat dibeli setahun sebelumnya, sehingga penjadwalan ketibaan di Sipirok tidak tepat. Perkiraan saya keliru. Kami tiba di Sipirok justru seminggu setelah lebaran. Hikmahnya adalah kami dapat menghadiri pernikahan adik kami, yang diadakan beberapa hari setelah lebaran.
Untuk mudik tahun ini, saya telah membeli tiket murah untuk kami sekeluarga sejak beberapa bulan lalu. Tiket pesawat pergi-pulang untuk lima orang. Namun Air Asia telah memberitahu bahwa semua penerbangan internasionalnya dihentikan sementara. Kami diminta untuk menjadwalkan ulang keberangkatan. Hanya kondisi sekarang memang belum jelas keadaannya. Bahkan hingga waktu yang belum ditentukan.
Memang demikianlah. Niat baik kepada orang tua, keluarga dan kampung halaman, bertemu teman-teman lama, tak selalu harus tercapai. Hasrat mau mencicipi makanan khas Sipirok: ikkayu lalat dohot limbat, lasiak tuktuk, lampet, lomang, panggelong, alame. Tak jadi. Mau mandi air panas di Parau sanga Padang Matinggi sanga Aek Milas Sosopan dohot Padang Bujur, melihat pemandangan di Simago-mago, batal. Rencana singgah bermalam di pinggiran Danau Toba pun, gagal.
Juga keinginan untuk ziarah ke makam ayahanda dan kakek-nenek serta reuni keluarga besar di Panggulangan, tak sempat lagi. Juga rencana silaturrahmi kepada guru-guruku dulu di SD Negeri 4 Sipirok dan SMP Negeri 1 Sipirok, serta guru mengaji Madrasah Muhammadiyah. Ada kekuatan yang lebih besar yang paling menentukan terhadap niat baik. Tak ada satu upaya apapun yang bisa mencegah ketentuan-Nya.
Berlebaran bersama orang tua memang adalah salah satu keinginan penting bagi seorang anak. Walaupun tak bisa berlebaran secara langsung, hati harus tetap sabar dan tenang. Berupaya menyenangkan hatinya, dengan berbagai cara. Mengirimkan doa agar senantiasa sehat wal afiat, dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Amien.
Wassalam
Keiraville, 20 Mei 2020 Hari Kebangkitan Nasional

Foto : Bersama ibunda tercinta di Changi Airport, Singapura, April 2019

Post a Comment

0 Comments

close