About Me

Guru Dollar di Mata Mantan Muridnya




Guru Dollar di Mata Mantan Muridnya

 

        Hampir empat puluh tahun lamanya, Muhammad Dollar Siagian, mengajar di SMP Negeri 1 Sipirok. Mulai mengabdi sejak akhir tahun 1950-an dan pensiun menjelang tahun 2000-an. Mata pelajaran yang dia ampuh adalah bidang ilmu pengetahun alam, yakni ilmu bumi, ilmu pasti atau sekarang lebih dikenal sebagai mata pelajaran fisika.

        Beliau lahir pada tanggal 4 Januari 1937. Namun terdapat data yang lain yang menyebutkan bahwa beliau lahir tanggal dan bulan yang sama pada tahun 1938. Kemudian meninggal dunia pada tanggal 12 Maret 2011 atau sepuluh tahun yang lalu. Almarhum meninggalkan seorang isteri yang bernama Hj. Nursyawalinah Pakpahan dan sepuluh orang anak. Delapan orang masih hidup dan sudah berkeluarga, sedangkan dua orang lainnya telah mendahului menghadap ke haribaan Allah Swt pada usia yang masih balita.

        Sebagai seorang guru, tentu memiliki banyak murid atau siswa yang telah bertebaran di seluruh permukaan bumi ini. Bukan hanya di Indonesia, tetapi ada yang sudah melanglang buana ke luar negeri. Tidak ada data pasti berapa jumlah siswanya. Jika dihitung secara sederhana saja, selama mengajar empat puluh tahun, lalu setiap tahun diperkiranya memiliki siswa sebanyak 200 orang, maka jumlah mantan siswanya adalah sekitar delapan ribu orang. Meskipun data ini masih bisa berubah, namun demikianlah kira-kira perhitungan sederhananya. 

     Seorang mantan muridnya yang bernama Ir. H. Makruf Siregar, M.S., pensiunan pegawai Pemerintah Provinsi Riau, pernah menulis dalam salah satu bukunya, bahwa almarhum Dollar Siagian adalah salah tokoh pendidikan di Sipirok. Namun dalam buku tersebut tidak dijelaskan mengapa beliau mengatakan demikian. Dalam satu kesempatan, hal ini ditanyakan kepada penulis, maka penulis menjawab bahwa beliau menulis almarhum sebagai tokoh pendidikan di Sipirok adalah karena pada saat itu, masih jarang putra daerah Sipirok yang menjadi guru. Memang dapat dikatakan bahwa pada saat itu, yang menjadi guru di Sipirok adalah yang didatangkan dari luar Sipirok.

        Dalam mengenang sepuluh tahun meninggalnya Muhammad Dollar Siagian, berikut ini akan disampaikan beberapa kesan-kesan dari para mantan muridnya. Testimoni ini akan dikutip langsung sesuai dengan apa yang mereka tulis tanpa dirubah secara substansial. Sebagai berikut :

1.          “Saya masih ingat ilmu yang saya terima dari Almarhum semasa di SMPN 1 Sipirok, misalnya saya menjadi tahu bintang Gali Lei Gali Leo, jarak bumi dengan bulan, jarak bumi dengan planet Mars, ....... Jarak paling dekat 56 juta Km, bisa mencapai jarak 100 juta Km. Kesan saya kepada Almarhum, selain saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari beliau, Almarhum sangat sederhana, pandai menghidupkan suasana kelas dengan kelucuannya”. Dr. Irwan Siregar, M.Si. (Dosen ISIP Jakarta, sekarang menetap di Jakarta);  

2.          “Alm.Guru Dollar.. Aupe gurukku doi... thn1970. Napaling huingot dari Beliau, tarlawak. Selain i biasa saja, sama dengan guru lain. Yg terkenal sampai ke rantau malah Alm Guru Harun (Sejarah) Muda adong halak Sipirok mangaratto dan maroban surat nia, mangido karejo tu pejabat ex muridnia,  Alhamdulillah  ditarimo Anggia. Dijolokku ma dilehen surat sakti i.. Mangolu dope Pejabat nai Puang..!!! (Ch. Anwar Rtg);    

3.          “Aupe guruku do Dollar dohot guru Harun THN 60-an” (Nurhayati Harahap, Bekasi Jawa Barat); 

4.           “Saya belajar di SMP Sipirok th 1967 - 1969  Kesan saya bahas. Bpk. M. Dollar adalah guru yang baik dan sangat berwibawa” (Drs. H, Bun Yan Marsus Siregar, M.Si., Jakarta);

5.             “Saya menempuh pendidikan SMPN Sipirok, tahun 1961/62 s/d 1963/64, pada waktu itu, baru 1 SMP di kota Sipirok. Alm Mohd Dollar Siagian pada waktu itu mengajar ilmu pasti ...yang saya ingat beliau adalah guru yang sangat disiplin, berwibawa dan disegani oleh siswa.. namun demikian beliau dekat dgn para siswa, kalau mengajar suara bapak itu agak besar / bariton... Itu yg saya ingat anggi... saya juga anak seorang guru, Alm Pangeran Siregar, guru bhs Inggris dulu, di SGB, dan SMA Sipirok... (Abdul  Rahim Siregar,  pensiunan Kadis peternakan Sumut, pernah jadi PJ Bupati Tapsel thn 2005, sekarang tinggal di Medan);  

6.              “Saya pertama kali mendapat pengajaran dari beliau saat duduk di kelas 3 SMP 1 Sipirok. Beliau mengajarkan pelajaran Fisika. Kenangan yang tak terlupakan dari beliau, ketika pertama kali memberi materi pelajaran, tiba tiba, tak ada bicara, melepaskan penghapus dari tangan beliau ke lantai. Lalu, beliau bertanya, "Apakah yang sedang terjadi". Kami semua terdiam. Bingung. Dalam hati kami bertanya, kenapa beliau. Marah atau tidak sengaja menjatuhkan penghapus tersebut. Pertanyaan kami baru terjawab ketika beliau memberikan penjelasan. Ternyata, beliau sedang memulai materi terkait gaya gravitasi, bagian dari ilmu Fisika yang mau diajarkan beliau. Ya, beliau memberikan pelajaran dengan praktik dan teori. Kenangan lain yang tak terlupakan dan masih selalu terbayang, rokok gudang garam merah yang selalu menempel di mulut beliau saat mengajar. Beliau begitu menikmati isapan rokok gudang garam merah sampai habis ke pangkal batang rokok. Terakhir, pada ujian pertama Fisika, dengan jawaban tulisan bersambung, saya mendapat nilai 9 dari beliau. Ya Allah, ya rahman ya rohim. Masukkan lah guru kami ke dalam sorgamu. Jauhhkanlah beliau dari siksa kubur. Dan jadikanlah ilmu yang diajarkan beliau kepada kami menjadi amal jariyah. Amin ya robbal alamin. (Zulkarmedi Siregar, alumni  tahun 1991, tinggal di Bekasi Jawa Barat);

7.             “Menurut saya beliau adalah seorang guru yg pintar dan cerdas kalau mengajar tidak pernah melihat atau membawa buku  karna materi ilmu fisika sudah ada tersimpan di otak beliau zaman sekarang jarang ada seorang guru seperti itu (Harliani Pane, alumni 1991, tinggal di Sipirok); 

8.          "Terkesan dengan kisahnya Haidir F Siagian. ALfatihah untuk guruku Dollar Siagian, sewaktu kelas 3 SMPN Sipirok ton 1972. Berkat Ilmu fisika yang diajarkannya setidaknya telah membawa saya memperdalam physical and biologi AL oseanography sampai meraih PhD di Denmark. Salam dari alumni SMPN asal Huta Paran Padang. (Prof. Dr. Yusni Ikhwan Siregar, Dosen Fakultas Perikanan Universitas Riau, alumni tahun 1972, tinggal di Pekan Baru);

9.              "Pauli Generator PLN na dijolo bagas ni ipar si Bun Yan pe na maloan do Gr Dollar on jungada sapoken namangolu PLN hum di pauli ia mangolu. Pintar-pintar good job. Pak Guru ku jg (Tupang Parningotan). 

1        “Masa kecil kita penuh dg suka duka . Terutama kita ber dua berangkat subuh2 dari dolok ke sekolah au sekolah di samping gereja dan abang di sekolah dua di sipirok. Selesai sekolah kembali lagi ke dolok. Jarak lebih kurang 2 km. Naiki bukit turun bukit dan aer sungai kilecil . Abangku aku juga rindu (Anni Faridah Siagian, adik kandung almarhum, tinggal di Singapura).

        Demikian sebagian dari kesan-kesan dari murid almarhum, ditambah satu kesan khusus dari adik perempuannya yang saat ini tinggal dan menjadi warga negara di Singapura. Semoga kesan-kesan tersebut pelajaran bagi kita semua. ***

 

Wassalam

Wollongong, 29 Maret 2021

Haidir Fitra Siagian

(anak kelima almarhum, merupakan dosen UIN Alauddin Makassar, saat ini sedang menetap di Wollongong, New South Wales, Australia).

 



 

Post a Comment

3 Comments

close