About Me

Di Australia ada Keharusan mengganti Pohon yang Ditebang

 



Pohon Pengganti dalam Kampus

Sebagian besar tanah di Australia adalah gersang, berbatu, keras dan tidak menyerap air. Itulah antara lain sebabnya sehingga tumbuhan maupun pepohonan sulit tumbuh di sini. Meskipun banyak juga hutan belantara,  namun masih lebih banyak daerah yang tidak bisa ditanami atau ditumbuhi tanaman, terutama di kawasan bagian ke dalam benua ini. Bahkan di sana, sulit sekali ditemukan adanya kehidupan.

Beberapa tahun lalu, pernah terjadi kebakaran hutan di seluruh negara bagian. Dilaporkan jumlah hutan yang terbakar sangatlah luas. Jika disatukan luasnya hampir mencapai enam juta hektare. Suatu jumlah yang sangat besar. Kebakaran hutan tersebut bagi Australia adalah salah satu musibah yang sangat menyedihkan sekaligus menimbulkan kerugian luar biasa. Bukan hanya dari aspek finansial, juga dari kerusakan lingkungan hidup dan lahan pertanian penduduk. 

Bagi Australia sangat menyayangi yang namanya pepohonan atau hutan. Tidak boleh di sini ada pembabatan hutan untuk pemukiman, pertambangan, atau pertanian. Untuk lokasi pembangunan proyek tertentu, selalu diupayakan berada di daerah yang bukan hutan. Jikapun harus menjadikan areal perhutanan sebagai lokasi pembangunan, maka seluruh pohon yang ditebang harus diganti. 

Bukan hanya yang di hutan, yang berada pada lahan milik pribadi, kebun perseorangan atau lokasi lainnya, pun tidak boleh menebang pohon. Semua pohon-pohon utama di sini, ada registrasinya. Tercatat dan jelas lokasinya. Sehingga apabila ada pohon yang ditebang, dapat diketahui oleh dinas pemerintah terkait. 

Izin mendirikan bangunan di sini sangat ketat, apalagi jika di lokasi yang akan dibangun, terdapat pohon yang harus ditebang. Pemerintah senantiasa meminta agar proyek itu dipindahkan ke tempat lain yang tidak ada pohon-pohonnya. Nah, bagaimana kalau suatu pembangunan atau proyek harus dibangun, sementara ada pohon di situ? 

Jika itu yang terjadi, maka peraturannya adalah ganti semua pohon-pohon yang ditebang. Bila menebang sepuluh pohon, maka harus menggantinya sebanyak sepuluh pohon pula di tempat lain. Oleh karena itu, biaya proyek di sini sangatlah mahal. Di samping untuk membangun proyek, pemilik bangunan pun harus memiliki lahan lain untuk menanam pohon pengganti. 

Seorang teman pernah mengatakan bahwa untuk menebang satu batang pohon di depan rumah sendiri, perlu biaya sekitar tiga ribu Dollar atau sekitar tiga puluh juta Rupiah. Biaya itu sudah termasuk biaya penebangan, pengangkutan ke tempat lain dan penanaman pohon pengganti. Tidak boleh ditebang sendiri. Harus melalui perusahaan khusus yang menangani masalah penebangan dan penanaman pohon yang memiliki lisensi.

Menanam pohon pengganti tidak hanya sekedar ditanam. Itu harus dirawat sampai tumbuh normal. Disiram, dipupuk, dan dipagar. Setelah pohon tumbuh sekitar dua tahun, barulah dianggap urusan selesai. Jika belum, atau misalnya pohon yang ditanam itu mati oleh berbagai sebab, maka diulang lagi prosesnya.

Gambar dalam foto ini adalah sebuah pohon hutan. Ditanam di dalam kampus University of Wollongong, bersebelahan dengan lapangan bola. Tak jauh dari bangunan Fakultas Kedokteran. Ini ditanam sekitar dua tahun lalu. Dijaga, dirawat dan dipupuk. Pohon ini adalah sebagian dari pohon pengganti, karena ada bangunan baru yang didirikan, dimana awalnya terdapat pohon yang ditebang. 

Wassalam 
Keiraville, 30.09.21



Post a Comment

0 Comments

close